Razia : Takut Dimarahi Mama, Bocah SMP Nangis Disemprit Polantas

razia
Empat bocah SMP menangis di depan anggota polisi lalu lintas Kota Sampit, Kalimantan Tengah, Senin (24/8) pagi. Mereka disemprit polisi dan disuruh berhenti ketika sedang mengendarai sepeda motor berboncengan di Jalan Ahmad Yani.

Saat itu keempat-empatnya masih menggunakan seragam sekolah. ”Namanya anak sekolah belum punya SIM, ya tidak boleh bawa motor,” tegas Saputra, polisi lalu-lintas yang berjaga di pertigaan HM Arsyad- Achmad Yani.


Para pelajar ini hanya tertunduk sambil meneteskan air mata. Mereka lalu mencoba membujuk petugas agar tidak menilang. Mereka menangis karena takut dimarahi oleh orang tuanya. ”Pak, takut dimarah mama,” ucap seorang bocah memelas.

Beruntung, polisi tidak benar-benar menilang mereka. Polisi hanya menelepon orangtua pelajar yang mengendarai sepeda motor tersebut, untuk mengingatkan bahwa anak di bawah umur tak boleh mengendarai sepeda motor.

Dari pantauan Radar Sampit (Grup JawaPos.com), kebiasaan berkendara anak bawah umur kini marak di Kota Sampit. Hal ini terjadi karena sikap orangtua yang justru terkesan mendukung pelanggaran itu. (oes/jpg)

sumber 

Entri Populer