Masjid dan Lelaki

Seorang lelaki muslim, tak selayaknya sholat wajib di rumah saja, jika tidak ada udzur syar’i yg mengenainya. Tak tepat jika keluarga samara digambarkan sekeluarga berjamaah sholat wajib diimami sang ayah di rumah, karena tempat berjamaah yg paling baik bagi para lelaki kita adalah di masjid.

Lelaki itu, sudah 4 hari ini sholat wajib di rumah saja. Kebetulan cuti kerja masih memungkinkannya. Tersebab, sementara waktu ia hanya mampu sholat dengan duduk di kursi. Hanya jumatan siang itu, dia memaksakan diri ke masjid. Diantar tetangga naik motor, membawa kursi baso utk mampu bertahan duduk lama.



Namun, tampaknya kerinduannya pada masjid sudah memuncak senja ini. Dibelilah kursi lipat (seperti yg sering digunakan di masjid haram), dan bergabung jamaah maghrib dgn menenteng kursi. Ketemu para tetangga, eh malah ada yg mengira terkena stroke :D

Aku bangga padamu, lelaki yg hatinya selalu tertaut pada masjid. Insya Allah kau adalah imam terbaik untuk keluargamu, menjadi keluarga masjid: yg sarat dengan ibadah, dan belajar sepanjang hayah. Semoga kita semua tetap disatukan hingga di jannah

Semoga cepat pulih seperti sediakala. Syafakallah ya zaujiy

Sumber : https://muktiberbagi.wordpress.com/2015/07/30/lelaki-dan-masjid/

Entri Populer