Sebanyak 16.303 keluarga dari total 257.903 keluarga di Bumi Intanpari rutin membuang air besar (BAB) sembarangan di sungai, kebun, serta saluran irigasi. Ada juga warga yang membuang air besar di jamban yang belum memiliki septic tank. Jamban-jamban tersebut masih menggunakan septic tank alami berupa sungai, saluran irigasi/drainase.
Informasi tersebut diperoleh Solopos.com di Dinas Kesehatan Karanganyar, Jumat (14/8/2015) siang. Perilaku membuang air besar sembarangan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Wilayah yang penduduknya paling banyak BAB sembarangan yaitu Karanganyar kota dan Kebakkramat. Di Karanganyar, penduduk yang BAB sembarangan tercatat 3.011 keluarga.
Sedangkan di Kebakkramat, penduduk yang BAB sembarangan tercatat 2.561 keluarga. Sementara wilayah yang angka BAB sembarangannya paling sedikit yaitu Jumapolo dengan 13 keluarga.
Kepala Bidang (Kabid) P2PL Dinkes Karanganyar, Fatkul Munir saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya mengatakan data tersebut valid. Data diperbarui pada 5 Agustus 2015 oleh petugas sanitasi puskesmas.
“Pendataan dilakukan by name oleh petugas sanitasi puskesmas bekerja sama dengan perangkat dan kader desa. Proses tersebut dilakukan baru saja, sehingga datanya sangat valid,” kata dia.
Munir menjelaskan penyebab masih banyaknya warga yang belum memakai jamban bervariasi. Menurut dia faktor utama penyebannya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat.
“Penyebab utamanya karena faktor kebiasaan yang sudah diwariskan turun temurun. Kesadaran masyarakat masih kurang. Faktor lainnya yaitu keterbatasan kondisi ekonomi warga,” ujar dia.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani mengaku sangat prihatin dengan masih banyaknya masyarakat yang belum mempunyai jamban. Dia mendesak Pemkab lebih serius dan menangani persoalan sanitasi lingkungan tersebut.
Menurut dia bidang kesehatan merupakan aspek pokok yang perlu penanganan serius Pemkab.
Sumber : http://www.solopos.com
Entri Populer
-
Wanita berparas ayu, RA Dwi Rahayu Widisari (39) menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri (PN) Samarinda, Kaltim, Rabu (16/9) sia...
-
Calon bupati (cabup) dari PDI Perjuangan (PDIP), Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengumpulkan ratusan mantan lurah dan kepala desa (kades) d...
-
SRAGEN — Kegaduhan mewarnai prosesi pengambilan nomor urut untuk empat pasangan calon di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Sel...
-
Status tersangka yang diberikan Polda Jawah Tengah (Jateng) tak menyurutkan niat Bupati Sragen Agus Fatchurrahman maju pada Pilkada serent...
-
SRAGEN– Pasangan calon (paslon) Agus Fatchur Rahman-Djoko Suprapto (Aman To) mencatatkan diri sebagai paslon paling cepat dalam menyerahk...
-
SRAGEN—Pemkab Sragen melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) akan berupaya memperjuangkan hak asuransi dan sisa gaji D...
