Ahok meminta, cpns yang sudah jadi PNS untuk tidak beli arloji seharga 1,8 milyar
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap calon pegawai negeri sipil (CPNS) benar-benar bertekad menjadi PNS yang baik dan mengabdi kepada warga Jakarta. Ia meminta para CPNS tidak tergoda untuk menerima suap, berpihak ke kelompok ras dan golongan, serta taat aturan.
"Hal itu penting diketahui bagi para CPNS. Kalau saya lihat, CPNS-CPNS ini sih mukanya lugu-lugu, tetapi jangan lugu-lugu belagu ya," kata Basuki saat mengukuhkan 788 CPNS DKI di Blok G, Balai Kota, Selasa (18/8/2015).
"Biasanya saat honorer rajin, tetapi pas diangkat pegawai berubah kerjanya. Saya harap Saudara tidak berubah karena Anda abdi rakyat yang disumpah melayani," kata Basuki lagi.
Basuki meminta pegawai yang telah diangkat menjadi PNS tidak nyaman pada bidang yang mereka tekuni. Sebab, Basuki akan terus melakukan reformasi birokrasi.
Pejabat DKI, lanjut dia, banyak yang terlalu nyaman dengan jabatannya. Karena itu, dia menerapkan sistem "ular tangga". Pejabat eselon tidak hanya dirotasi ke eselon yang sama, tetapi juga dapat diturunkan eselon, bahkan dijadikan staf.
Penerapan sistem ini dilakukan dalam rangka pemberian pelayanan terbaik kepada warga Ibu Kota. "Saya harap ini menjadi model di Indonesia. Saya harap Saudara bisa menjadi calo baik hati di PTSP (pelayanan terpadu satu pintu), jangan biarkan warga pergi ke calo lain. Semua masalah harus bisa diurus PTSP," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Dia kembali mengingatkan CPNS DKI untuk tidak mencoba menerima suap, gratifikasi, maupun menyalahgunakan anggaran. Sebab, ketika sudah diangkat menjadi PNS DKI, akan banyak godaan yang dihadapi.
"Kalau kamu mau kaya, jangan jadi PNS DKI. Jangan beli jam tangan Rp 1,8 miliar. Ada nih dulu, PNS yang awal masuknya kayak kalian jadi CPNS juga. Eh begitu ada kesempatan, dia ngembat juga," kata Basuki menyindir kelakuan oknum PNS.
Sumber.kompas.com